YpbnII0FN1f46YefAvIEUSgpDWrBERS7WLQQkJGW

7 Ibrah dari Film Sang Pencerah

 



Banyak makna yang dapat diambil dalam film Sang Pencerah yang dapat dijadikan landasan berpikir pemuda Islam saat ini.

Salah satu tokoh Islam di Indonesia yang telah mengubah pandangan banyak Muslim, ialah Ki Haji Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah. Sebagai seorang tokoh sejarah, kisahnya dituangkan ke dalam film Sang Pencerah yang digarap oleh Multivision Plus pada tahun 2010.

Film yang yang dituliskan serta disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini menceritakan pengalaman hidup sang tokoh dalam mengubah kebiasaan sesat masyarakat saat itu. Film tersebut juga membawa pesan moral yang dapat dijadikan landasan berpikir pemuda Islam saat ini.

Apa saja pesan-pesan kehidupan yang dapat diambil? Berikut ulasannya!

  1. Kebiasaan yang Buruk Harus Diubah

Tujuan akhir cerita film sang pencerah adalah untuk mengubah kebiasaan buruk yang telah berlangsung lama. Tindakan Kiai Haji Ahmad Dahlan ini harus dijadikan teladan bagi pemuda Islam untuk mampu mengubah keadaan yang sekiranya bernilai negatif.

  1. Pantang Menyerah

Film bernuansa islam ini juga mengajarkan kepada penonton untuk selalu semangat dan tidak menyerah dalam membuat perubahan besar. Kisah Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah menunjukkan bahwa butuh komitmen yang kuat untuk membawa perubahan besar.

Hasil perjuangan beliau dalam merubah kebiasaan, akhirnya mampu membawa keadaan menjadi lebih baik dan akhirnya diterima mampu mendirikan organisasi Muhammadiyah yang terkenal hingga saat ini.

  1. Islam Tidak Terkekang oleh Satu Zaman

Sang Pencerah merupakan film islami terbaik yang mampu memberikan suatu pandangan baru bagi penontonya akan kemajuan Islam. Agama ini ditujukkan mampu membawa perubahan yang menyesuaikan zaman dengan memasukan ilmu pengetahuan.

Itulah sebabnya Muhammadiyah didirikan untuk membangun Islam yang modern, terbuka dan rasional dengan tetap membawa nilai-nilai keagamaan.

  1. Guru Bukanlah Penentu Segalanya

Banyak sekali pelajar saat ini yang terpaku pada ilmu yang diberikan oleh seorang guru, meskipun seorang guru itu adalah orang-orang yang berpendidikan luas. Tetapi, mencari kebenaran (ilmu) itu dilakukan bersama-sama bukan hanya bergantung pada seorang guru.

Murid seharusnya mampu mengutarakan pendapat apa yang disampaikan oleh guru, dengan begitu akan ada timbal balik dari seorang guru dan murid.

  1. Berbeda Itu Belum Tentu Sesat

Di tempat kelahiran beliau di desa Kauman, saat itu warga setempat memiliki kebiasaan yang dinilai tidak sesuai tuntunan Islam. Orang-orang banyak menyembah Tuhan melalui perantara kyai atau ustadz, melakukan tahlilan secara overdosis, beribadah mengarah kiblat yang salah, dsb.

Saat mencoba menjelaskan perubahan arah kiblat yang benar, penduduk setempat mencap tokoh sejarah itu sebagai orang kafir. Padahal, beliau sudah memiliki bekal ilmu yang jelas selama berada di Mekkah selama 5 tahun.

  1. Ilmu Pengetahuan Itu Penting

Saat KHAD ditanya oleh beberapa muridnya apa itu makna agama sebenarnya. KHAD justru malah memainkan biola dengan suara yang syahdu, setelah itu beliau memberikan biolanya kepada salah satu muridnya untuk dimainkan.

Karena tidak memiliki dasar ilmunya suara yang dihasilkan tidak enak didengar. KHAD lantas menjawab pertanyaan sebelumnya dengan menjelaskan kalau agama itu seperti musik indah yang mampu memberi ketenangan, kesyahduan dan kebahagiaan.

Akan tetapi, dibimbing dengan ilmu pengetahuan, atau kalau tidak bisa menjadi kacau bahkan bisa menjadi bahan tertawaan.

  1. Cerminan Diri Sebagai Seorang Muslim

Apa Anda tahu pendapat Muhammad Abduh sebagai seorang pemikir cerdas dari Mekkah yang ditemui KHAD saat menunaikan ibadah haji mengenai kondisi Islam sekarang?

Beliau menyebutkan yang intinya adalah suatu kelompok Muslim belum tentu membawa keislaman di dalamnya.

Muslim hanyalah penamaan bagi orang yang beragama Islam. Tetapi belum tentu membawa nilai-nilai keislaman yang membuat dirinya dipandang baik oleh masyarakat. Banyak di luar sana orang yang mengaku Muslim berhati kotor, tetapi ada juga yang bukan Muslim tetapi tampak beragama Islam.

Film Sang Pencerah ini memang bagus dan banyak mengandung pesan-pesan kehidupan untuk generasi muda yang ingin berkembang dengan membawa nilai agama.

Sang Pencerah juga mengajarkan kepada penonton bagaimana perjuangan dilakukan demi membuat perubahan besar yang pada akhirnya diterima oleh masyarakat.

Related Posts
SD SANG PENCERAH METRO
Sekolah Dasar Islam Unggulan Kota Metro "School of Excellence"

Related Posts