YpbnII0FN1f46YefAvIEUSgpDWrBERS7WLQQkJGW

5 Dampak Memaksa Anak Membaca

Membaca adalah hal yang penting. Namun, orang tua tidak boleh memaksa anak untuk melakukan kegiatan ini karena akan berpengaruh terhadap sikap anak di masa yang akan datang.
Photo by Thomas Park on Unsplash

Minat membaca di Indonesia tergolong memprihatinkan. Oleh karena itu, diperlukan berbagai strategi untuk meningkatkan minat baca. Namun, pemaksaan bukanlah cara yang tepat karena tindakan tersebut malah malah akan menimbulkan berbagai masalah bagi si anak untuk ke depannya. Apa saja dampak yang bisa terjadi jika orang tua memaksa anak untuk mahir membaca?

Mengapa Minat Membaca di Indonesia Tergolong Sangat Rendah?

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin mengatakan bahwa menurut UNESCO, Indonesia berada di peringkat 61 dari 62 negara terkait dengan dunia literasi. Skornya pun sangat memprihatinkan, yaitu hanya 0,001% saja. Apa artinya?

Artinya adalah dari 1000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang saja yang memiliki minat untuk membaca. Sayang sekali, bukan? Rendahnya minat membaca di Indonesia ini disebabkan oleh tidak adanya pembiasaan membaca sejak dini.

Oleh karena itu, tidak bisa dimungkiri jika orang Indonesia sering kali terkena info-info hoax yang tidak berdasar. Terlebih lagi dengan masifnya penggunaan gadget di Indonesia, orang-orang makin malas mencari informasi dari beragam media tulisan. Padahal, Indonesia termasuk dalam pengguna aktif media sosial terbesar di dunia.

Apakah Menyuruh Anak Membaca Sejak Dini Menjadi Solusi?

Jawaban dari pertanyaan di atas tergantung dari bagaimana cara dalam mengajak anak agar menyukai dunia literasi. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menarik minat membaca. Namun, memaksa anak untuk menyukainya jelas bukan solusi.

Banyak orang tua yang sudah mulai memahami pentingnya menanamkan hobi membaca pada anak sejak dini. Banyak pula sekolah yang mewajibkan anak membaca, menulis, dan menghitung. Akhirnya, orang tua melakukan berbagai cara agar anak bisa membaca, menulis, dan menghitung sejak kecil.

Ada berbagai metode yang ditempuh. Ada orang tua yang menggunakan metode bermain sambil belajar sehingga membaca bisa menjadi hal yang mengasyikkan untuk anak. Namun, ada juga orang tua yang menggunakan metode pemaksaan agar anak bisa cepat membaca. Padahal, dampak memaksa anak membaca bisa menjadi masalah untuk si anak nantinya.

Lima Dampak Memaksa Anak Membaca yang Bisa Menjadi Masalah di Kemudian Hari

Berikut adalah lima dampak yang bisa dialami oleh anak jika orang tua memaksanya untuk membaca. Bukannya menjadi gemar membaca, pemaksaan justru akan membuat anak menjadi jauh dari buku.

Tidak Suka Membaca

Dampak pertama adalah anak menjadi tidak suka membaca. Kok bisa, ya? Seperti yang diketahui, metode pemaksaan pada saat ini bukanlah lagi menjadi metode yang tepat. Makin dipaksa, anak justru akan makin menjauhi kegiatan membaca karena merasa metode itu bukanlah sesuatu yang menyenangkan.

Daripada memaksa, orang tua dapat melakukan metode pendekatan kepada anak, seperti membacakan dongeng, membaca cerita dari buku-buku yang menarik mata anak dengan berbagai warna dan gambar, melakukan permainan yang berkaitan dengan huruf, dan lain-lain.

Kreativitas Menjadi Rendah

Dampak kedua adalah dapat berpengaruh pada fungsi otak kanan yang digunakan untuk berpikir secara visual, intuitif, dan kreatif. Metode pemaksaan berarti ada suatu sistem yang harus dipatuhi oleh si anak, sementara masa kecil adalah masa yang bagus untuk mengembangkan sisi eksplorasi anak agar anak bertumbuh menjadi orang yang kreatif dan kritis.

Kurang Memahami Substansi dari Bacaan

Anak menjadi kurang memahami substansi bacaan adalah dampak yang ketiga. Karena dipaksa untuk membaca, anak hanya akan membaca sekadarnya saja, yang penting selesai.

Dibutuhkan peran orang tua dalam mendampingi anak selama membaca. Lakukan percakapan interaktif mengenai isi buku yang sudah dibaca oleh sang anak agar dia terbiasa untuk mengingat kembali apa saja yang sudah dibaca.

Menjadi Generasi yang Mudah Termakan Informasi Hoax

Dampak keempat sangat relate dengan kondisi Indonesia saat ini. Banyak sekali orang-orang yang bertengkar mengenai isu dari informasi yang tidak jelas asalnya. Bahkan, yang lebih menyedihkan, sebagian besar yang terkena informasi hoax itu adalah anak muda.

Tidak Kritis

Anak yang kurang suka membaca akan menjadi seseorang yang tidak kritis dalam menghadapi permasalahan informasi di masa depan. Dia cenderung hanya ikut-ikutan saja dan men-judge masalah dengan dasar yang tidak kuat.

Intinya, memaksa anak membaca dapat memengaruhi banyak hal untuk masa depan mereka.Untuk itu, sebagai orang tua, kamu sebaiknya mulai berpikir dengan metode yang lebih kreatif lagi. Daripada memaksa, lebih anak dikenalkan sumber bacaan dengan cara yang menyenangkan dan dilakukan bersama.


Related Posts
SD SANG PENCERAH METRO
Sekolah Dasar Islam Unggulan Kota Metro "School of Excellence"

Related Posts